Parasocial Relationship

Parasocial Relationship: Koneksi Mendalam antara Swifties dan Taylor Swift

Relatonship 

Taylor Swift adalah salah satu penyanyi pop terbesar di dunia, yang memiliki jutaan penggemar dari seluruh dunia. Taylor Swift sering dijadikan subjek penelitian dalam bidang psikologi karena hubungan yang unik antara dirinya dan para penggemarnya.

Relationship

Melihat fenomena antara Taylor Swift dan fans-nya, kira-kira apa, ya, yang membuat hubungan antara Taylor Swift dan fans-nya begitu unik? Nah, salah satu konsep yang menjelaskan hubungan ini adalah “Parasocial Relationship” atau Hubungan Parasosial.

Parasocial Relationship merupakan sebuah fenomena dalam psikologi di mana seorang individu membentuk hubungan yang ‘kelihatannya’ dekat dan mendalam dengan figur publik, seperti selebriti atau tokoh televisi, meskipun tidak ada interaksi langsung antara keduanya. Dalam kasus Taylor Swift, rata-rata Swifties (sebutan penggemar Taylor Swift) biasanya merasa dekat dan terhubung dengan penyanyi tersebut meskipun tidak pernah bertemu secara langsung.

Dr. Rachel Lee, seorang ahli Psikologi Komunikasi dari Universitas California, menjelaskan, “Parasocial Relationship dengan Taylor Swift terjadi melalui konsumsi media dan interaksi di media sosial. Penggemar merasa bahwa mereka mengenal Taylor Swift secara pribadi melalui musiknya, wawancara, dan kiriman di platform media sosial.” Dengan kata lain, melalui karyanya, Taylor Swift mampu mempengaruhi pemikiran dan membuat khalayak fans-nya merasa relate dengan setiap bait lagunya, sehingga mendorong fans-nya untuk melihat Taylor Swift sebagai ‘teman dekat’. 

Hubungan Parasosial ini sering kali didasarkan pada proyeksi ideal dari penggemar tentang si figur publik. Mereka dapat merasa terhubung dengan aspek-aspek tertentu dari kehidupan dan kepribadian Taylor Swift yang mereka anggap relevan atau inspiratif dalam hidup mereka sendiri. Interaksi langsung yang terbatas dengan Taylor Swift, seperti tanggapan pada postingan media sosial atau kehadiran di konser, memperkuat perasaan terkoneksi yang sudah ada.

Namun, penting untuk diingat bahwa Hubungan Parasosial bersifat satu arah, di mana penggemar biasanya memiliki pengalaman yang intens dan mendalam dengan figur publik, sementara figur publik itu sendiri mungkin tidak menyadari individu-individu tersebut secara individual. Meskipun demikian, fenomena ini tetap memberikan manfaat psikologis bagi penggemar, seperti rasa keterhubungan, dukungan emosional, dan pengalaman sosial yang positif.

Dengan demikian, Parasocial Relationship antara penggemar dan Taylor Swift adalah contoh yang menarik dari bagaimana hubungan interpersonal dapat berkembang melalui media dan teknologi modern. 

Nah, Swifties, apakah kamu relate?

Yuk, follow sosial media Instagram @psykayindonesia atau TikTok @psykay.id, untuk selalu mendapatkan info-info Psikologi menarik lainnya! 

Jika saat ini kamu sedang menghadapi masalah serta merasa butuh bantuan Psikolog profesional berlisensi, kamu bisa coba fitur konseling online instan di PsyKay. Kamu bisa bebas melakukan konseling dari iPhone / Android / dan semua gadget lainnya melalui website www.psykay.co.id, atau melalui aplikasi PsyKay di Google PlayStore (khusus pengguna Android)!

PsyKay, #AplikasiKonselingUntukKesehatanMentalmu