Orang yang merasakan emosi lebih sering terbangun di malam hari. Merasa kesepian ternyata terkait dengan kualitas tidur yang lebih buruk meskipun orang tidak banyak menyadarinya, demikian hasil temuan penelitian. Mereka yang merasa kesepian cenderung bangun lebih banyak di malam hari, sehingga tidur menjadi kurang menyegarkan.

Agar bisa tidur nyenyak, seseorang perlu merasa aman dalam lingkungan sosialnya. Sementara rasa kesepian membuat seseoran merasa kurang aman, karena manusia adalah spesies sosial yang bergantung satu sama lain.

Studi tersebut melibatkan 95 orang yang tinggal di komunitas kecil di south dakota. Tak satupun dari orang-orang dalam penelitian ini terisolasi secara sosial, meskipun mereka merasakan tingkat kesepian yang berbeda. Hasil penelitian menunjukkan bahwa orang yang lebih kesepian memiliki waktu tidur yang sama, namun kualitas tidur terfragmentasi. Penelitian sebelumnya pada mahasiswa mennemukan hubungan yang sama antara kesepian dan tidur yang lebih buruk.

Cara mencapai tidur yang cukup

Berbagai tindakan untuk membantu mencapai tidur yang cukup. Secara umum, semua pendekatan ini dimaksudkan untuk membantu relaksasi saat waktu tidur yang diinginkan semakin dekat, untuk menjaga lingkungan tidur yang nyaman, dan untuk mendorong keseimbangan nutrisi dan olahraga yang sehat. Rekomendasi mereka meliputi:

mempertahankan jadwal tidur-bangun yang teratur menghindari kafein, alkohol, nikotin, dan bahan kimia lain yang mengganggu tidur membuat kamar tidur Anda menjadi lingkungan tidur yang nyaman membangun rutinitas pra-tidur yang menenangkan akan tidur saat Anda benar-benar lelah tidak melihat jam di malam hari memanfaatkan cahaya untuk keuntungan Anda dengan mengekspos diri Anda ke cahaya di siang hari dan membatasi paparan cahaya di malam hari tidak tidur siang terlalu dekat dengan waktu tidur biasa Anda makan dan minum cukup — tetapi jangan terlalu banyak atau terlalu cepat sebelum tidur berolahraga secara teratur — tetapi tidak terlalu cepat sebelum waktu tidur