Laki-laki dan perempuan menggunakan metode berbeda untuk menghadapi kesulitan dan emosi negative dalam hubungan jangka panjang. Laki-laki tidak suka mengekspresikan emosi negative dan cenderung meraasa frustasi Ketika mencoba memberi atau menerima dukungan emosional. Sementara perempuan lebih mudah merasa sedih,kuatir dan memilih untuk mengekspresikan emosi negative tersebut. Perempuan ternyata lebih suka membicarakan masalah dan menawarakan dukungan, serta merasa lebih baik jika bisa memberi dan menerima dukungan, tidak seperti pria yang hanya terksean frustasi. Namun penelitian menunjukkan bahwa memberikan lebih banyak dukungan emosional dapat meningkatkan hubungan, seperti halnya mendengarkan dari hati.
Kesimpulan itu di peroleh dari penelitian terhadap 722 pasangan, yg rata-rata telah menikah selama 39 tahun. Mereka ditanya tentang pengalaman perkawinan merekka, reaksi pasangan mereka dan bagaimana reaksi tersebut cenderung membuat perempuan merasa lebuh baik, namun tidak laki-laki. Dari penelitian ditemukan, secara alami laki-laki di laporkan menerima lebih banyak dukungan emosional dari istri mereka. Namun, perempuan cenderung merasa lebih tegang dalam hubungan mereka. Ditemukan pula adanya pengaruh dari faktor turunan yang menurun dari generasi berikutnya.